Free Tail- Heart 1 MySpace Cursors at www.totallyfreecursors.com
HTML,BODY{cursor: url("http://downloads.totallyfreecursors.com/cursor_files/hearttailup.ani"), url("http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/hearttailup.gif"), auto;} amanda baguspriyadi: Mei 2011

Sabtu, 28 Mei 2011

Pengakjian Umum Sistem Endokrin

PENGKAJIAN UMUM SISTEM ENDOKRIN
1. Data Demografi
a. Usia
Usia dan jenis kelamin merupakan data dasar yang penting.Beberapa gangguan endokrin baru jelas dirasakan pada usia tertentu merupakan proses patologis sudah berlangsung sejak lama.Kelainan-kelainan somatik harus selalu dibandingkan dengan usia dan gender , misalnya berat badan dan tinggi badan. Tenpat tinggal juga merupakan data yang perlu di kaji, khususnya tempat tinggal pada masa bayi dan kanak-kanak dan juga tempat tinggal klien sekarang. Juga untuk menentukan berat badan klien.
b. Jenis Kelamin
            Jenis kelamin juga dapat mempengaruhi karena fisiologi wantia dan laki-laki ada perbedaannya.
c. Tempat Tinggal
            Tempat tinggal dapat mempengaruhi dalam perkembangan tubuh daik dalam metabolism basal, kebutuhan energy untuk tubuh, berpikir dll.
2. Riwayat Kesehatan Keluarga
            Kaji kemungkinan adanya anggota keluarga yg mengalami gangguan seperti yg dialami Klien atau gangguan secara langsung dengan gangguan hormonal :
      a. Obesitas
      b. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
      c. Kelainan pada kelenjar tiroid
      d. Diabetes mellitus
      e.  Infertilitas
Dalam mengidentivikasi informasi ini tentunya perawat harus dapat menerjemahkan informasi yang ingin diketahui dengan bahasa yang sederhana dan di mengerti oleh klien atau keluarga.
3.   Riwayat Kesehatan  :
Kaji kondisi yang pernah dialami oleh Klien diluar gangguan yg dirasakan sekarang khususnya gangguan yg mungkin sudah berlangsung lama karena tidak mengganggu aktivitas, kondisi ini tidak dikeluhkan, seperti :
1.     Tanda-tanda seks sekunder yg tidak berkembang : amenore, bulu rambut tidak tumbuh, buah dada tidak berkembang
2.     BB yg tidak sesuai dgn usia, misalnya selalu kurus meskipun banyak makan
3.     Gangguan psikologis seperti mudah marah, sensitif, sulit bergaul dan tidak mudah berkonsentrasi
4.     Hospitalisasi : kaji alasan, kapan kejadiaanya, sudah dirawat berapa lama
5.     Informasi penggunaan obat-obatan yg dpt merangsang aktivitas hormonal : hidrokortison, levothyroxine, kontrasepsi oral dan obat antihipertensi.

4.   Riwayat Diit :
Perubahan status nutrisi atau gangguan pada sal. Pencernaan dapat mencerminkan gangguan endokrin tertentu, pola dan kebiasaan makanyg salah dapat menjadi faktor penyebab. Oleh karena itu kondisi berikut perlu dikaji :
1.     Adanya nausea, muntah dan nyeri abdomen
2.     Penurunan atau penambahan BB yg drastic
3.     Selera makan yg menurun atau bahkan berlebihan
4.     Pola makan dan minum sehari-harI
5.      Kebiasaan mengkonsumsi makanan yg dapat menggangu fungsi endokrin seperti makanan yg bersift goitrogenik thd tiroid
5. Status social ekonomi
            Dalam pengkajian status social ekonomi sangat diperhatikan. Kita mengeksplor dengan fokuskan pada pengolahan suatu nilai tertentu.
            Dan mendiskusikan bagaimana klien memperoleh pengobatan bila sakit.
6. Masalah Kesehatan Sekarang
     Perawat memfokuskan pertanyaan pada hal-hal yang menyebabkan klien meminta bantuan pelayanan seperti :
1.  Apa yang dirasakan Klien saat ini
2.  Apakah masalah atau gejala yg dirasakan terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan dan sejak kapan dirasakan
3.  Bagaimana gejala tersebut mempengaruhi aktivitas hidup sehari-hari
4.  Bagaimana pola eliminasi : urine
5.  Bagaimana fungsi seksual dan reproduksi
6.  Apakah ada perubahan fisik tertentu yg sangat menggangu Klien
Hal2 lain yg perlu dikaji karena berhubungan dengan fungsi hormonal secara umum :
1. Tingkat Energi :
Perubahan kekuatan fisik dihubangkan dengan sejumlah gangguan hormonal khusunya disfungsi kelenjar tiroid&adrenal. Kaji kemampuan K dalam melakukan aktifitas sehari-hari
2.  Pola Eliminasi dan keseimbangan cairan
Pola eliminasi khususnya urine dipengaruhi oleh fungsi endokrin secara langsung oleh ADH, aldosteron, dan kortisol. Kaji pola berkemih ak dan jml vol urine
3.     Pertumbuhan dan Perkembangan
Secara langsung tumbang dibawah pwngaruh GH, Kelenjar tiroid dan kelenjar gonad. Gangguan tumbang dapat tjd semenjak dalam kandungan, itu terjadi pada ibu hamil hipertiroid. Kaji gang tumabng yg dialami semenjak lahir atau tjd selama proses pertumbuhan . Kaji secara lengkap dari penambahan ukuran tubuh dan fungsinya : Tk intelegensi, kemampuan berkomunikasi dan rasa tgg jwb. Kaji juga perubahan fisik dampaknya thd kejiwaan. Seks dan reproduksi
4.      Pada wanita kaji siklus menstruasi (lamanya), volume, frek dan perubahan fisik terutama sensasi nyeri atau kram abdomen. Jika bersuami kaji :
a.  Apakah pernah hamil
b.  Abortus
c.  Melahirkan
5. Pada Pria kaji apakah  Klien mampu ereksi dan orgasme. Dan kaji juga apakah terjadi perubahan bentuk dan ukuran alat genitalnya.
F.    Pemeriksaan Fisik
 Ada 2 aspek utama yg dapat digambarkan, yaitu :
1.     Kondisi kelenjar endokrin : testis dan tiroid
2.     Kondisi jaringan atau organ sebagai dampak dari gangguan endokrin

a.     Inspeksi :
Disfungsi sistem endokrin :
Menyebabkan perubahan fisik sebagai dampaknya terhadap tumbang, keseimbangan cairan&elektrolit, seks&reproduksi, metabolisme dan energy
Hal-hal yg harus diamati :
Penampilan umum :
1)    Apakah Klien tampak kelemahan berat, sedang dan ringan
2)    Amati bentuk dan proporsi tubuh :
Apakah terjadi kekerdilan atau seperti raksasa
3)    Pemeriksaan Wajah :
 Fokuskan pada abnormalitas struktur, bentuk dan ekspresi wajah seperti dahi, rahang dan bibir
4)    Pada Mata :
Amati adanya edema periorbital dan exopthalamus serta ekspresi wajah tampak datar atau tupul
5)    Pada Daerah Leher :
Amati bentuk leher apakah tampak membesar, asimetris, terdapat peningkatan JVP, warna kulit sekitar leher apakah terjadi hiper/hipopigmentasi dan amati apakah itu merata.
6)     Apakah terjadi hiperpigmentasi pada jari, siku dan lutut :
Biasanya dijumpai pada orang yg mengalami gangguan kel. Adrenal
7)    Apakah terjadi Vitiligo atau hipopigmentasi pada kulit :
Biasanya tampak pada orang yg mengalami hipofungsi kelenjar adrenal sebagai akibat destruksi melanosit dikulit oleh proses autoimun
8)    Amati adanya penumpukan massa otot berlebihan pada leher bag. Belakang atau disebut bufflow neck atau leher/punuk kerbau :
Terjadi pada Klien hiperfungsi adrenokortikal
9)    Amati keadaan rambut axilla dan dada :
Pertumbuhan rambut yg berlebihan pada dada dan wajah wanita disebut hirsutisme dan amati juga adanya striae pd buah dada atau abdomen biasanya dijumpai pada hiperfungsi adrenokortikal
b.     Palpasi
Hanya kelenjar tiroid dan testis yg dapat diperiksa secara palpasi
c.       Auskultasi :
Auskultasi pada daerah leher diata tiroid dapat mengidentifikasi bunyi " bruit ". Bunyi yg dihasilkan oleh karena turbulensi pada P. darah tiroidea. N tidak ada bunyi.
G.  Pengkajian Psikososial
Mengkaji kemampuan koping Klien, dukungan Keluarga serta keyakinan Klien tentang sehat dan sakit.
Perubahan-perubahan fisik, fungsi seksual dan reproduksi serta perubahan-perubahan lainnya yg disebabkan oleh gangguan sistem endokrin Akan berpengaruh terhadap konsep diri Klien
H.  Pengkajian Diagnostik
1.     Foto Tengkorak (kranium)
Melihat kondisi silla tursika : tumor atau atrofi
2.     Foto Tulang (osteo)
Untuk melihat kondisi tulang :
a.     Pada orang gigantisme dijumpi tulang yg bertambah besar dari ukuran maupun panjang
b.    Pada orang akromegali akan dijumpai tulang perifer yg bertambah ukurannya kesamping
3.     CT-Scan Otak
Melihat kemungkinan aanya tumor pada hipofise atau hypothalamus
4.     Pemeriksaan Darah :
Untuk mengukur :
a.     Kadar GH
b.    Kadar TSH
5.     Pemeriksaan Urine + Darah : Kadar ACTH

DAFTAR PUSTAKA:
Rumahorbo,Hotma. 2005. AsuhanKeperwatanKlien dengan Gangguan Sistem Endokrin. Jakarta : EGC 






Jumat, 20 Mei 2011

Anatomi Fisilogi sistem Endokrin

Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf.
Bila sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja
melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.
Hipotalamus
Anatomi system endokrin hipotalamus
a.       Hipotalamus berasal dari lantai(ventra) di enchepalon
b.      Hipotalamus dewasa terletak pada lantai otak, mengelilingi bagian bawah ventricle III
c.       Berbatasan dengan:
Anterior : optic chiasma
Posterior : mammilary bodies
Lateral : sulci dari cerebral temporal lobes
ventral: tuber cinereum (dasar hipotalamus yang membulat dan memanjang kea rah kaudal hingga tangkai hipofisis.
            Bentuk hipotalamus tidak tidak definitive tetapi berupa yang dapat di bedakan atas beberapa zona yang disebut area.
Hypophysiotrophic area (HTA)
Median eminence (ME)
Anterior hypothalamis area (AHA)
preoptik area (PA)
Fisiologi hipofisa

suatu kelenjar yang terletak di dasar tengkorak yang memegang peranan penting dalam sekresi hormon dari semua organ-organ endokrin. Kelenjar hipofise terdiri dari 2 lobus yaitu : “lobus enterior dan lobus posterior”
1. lobus anterior ( adenohipofise ) = menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat pengendali produksi dari semua organ endokrin yang lain. Contoh hormon antara lain:
·                  hormon somatrotopik = mengendalikan pertumbuhan tubuh
·                  hormon tirotropik = mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormone tiroksin
·                  hormon ACTH ( adrenokortikotropik ) = menegndalikan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks kelenjar suprarenal
2. lobus posterior ( neurohipofise ), lobus ini mengeluarkan 2 jenis hormon anatar lain:
·                  hormon ADH (anti diuretik hormone) = mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal membuat kontraksi otot polos. ADH disebut juga sebagai hormon pituitrin
·                     hormon oksitosin = merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu melahirkan dan mengeluarkan air susu sewaktu menyusui. Terletak di dasar tengkorak, di dalam fosa hipofise tulang spenoid.
KELENJAR TIROID
terdiri atas 2 buah lobus yang terletak di sebelah kanan dari trakea diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah depan. Letak, di dalam leher bagian depan bawah, melekat pada dinding laring.
Fungsi kelenjar tiroid adalah:
1. bekerja sebagai perangsang proses oksidasi
2. mengatur penggunaan oksidasi
3. mengatur pengeluaran CO2
4. metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan
5. pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.

Hipofungsi akan menyebabkan penyakit kretinisme dan penyakit miksedema sedangkan,
hiperfungsi akan menyebabkan penyakit eksotalmikgoiter. Sekresi tiroid diatur oleh sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipofise yaitu oleh hormon tirotropik.

KELENJAR PARATIROID
terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar ini berjumlah 4 buah yang bersusun berpasangan yang menghasilkan hormon pada tiroksin. Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar ini menghasilkan hormon yang berfungsi “ mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh “.
fungsi umum kelenjar paratiroid adalh:
a. mengatur metabilisme fosfor
b. mengatur kadar kalsium darah

hipofungsi akan menyebabkan penyakit tetani sedangkan,
hiperfungsi akan menyebabkan kelainan-kelainan seperti: sakit pada tulang, kadar kalsium darah meningkat, dan kelemahan pada oto-otot

KELENJAR TIMUS
letak = di dalam mediastinum di belakang os sternum, dan di dalam torak kira-kira setinggi bifurkasi trakea. Warnanya kemerah-merahan dan terdiri dari 2 lobus. Kelenjar timus hanya dijumpai pada anak dibawah 18 tahun.
Fungsi kelenjar timus adalah:
a. mengaktifkan pertumbuhan badan
b. mengurangi aktivitas kelenjar kelamin

KELENJAR PANKREATIKA
terdapat pada belakang lambung di depan vetebra limbalis I dan II. Terdiri dari sel-sel alfa dan beta..Sel alfa = menghasilkan hormon glukagon,sel beta = menghasilkan hormon insulin
fungsi hormon insulin adalah:
mengendalikan kadar glukosa dan memperbaiki tubuh untuk mengobservasi dan menggunakan glukosa dan lemak.

NB: kepulauan langerhans
dalam tubuh manusia terdapat 1-2 juta pula-pula langerhans, sel dalam pulau ini dapat dibedakan atas: dasar granulasi dan pewarnanya separuh dari sel ini mensekresikan insulin, yang lainya menghasilkan polipeptida dari pankreas.
Fungsi: sebagai sekresi dalam pengeluaran homeostatik nutrisi, menghambat sekresi insulin, glikogen dan polipeptida pankreas, serta menghambat sekresi glikogen.

KELENJAR KELAMIN
ada 2 kelenjar yaitu: kelenjar testika dan kelenjar ovarika
·         kelenjar testika
terdapat pada laki-laki terletak pada skortum menghasilkan hormon “ testosteron “.
Fungsi testosteron adalah:
1. menentukan sifat kejantanan
2. menghasilkan sel mani
3. mengontrol pekerjaan seks sekunder laki-laki (kumis, jakun, jenggot, dll)
·         kelenjar ovarika
terdapat pada wanita, terletak pada ovarium di samping kiri dan kana uterus,menghasilkan hormon progesteron dan estrogen.
fungsinya adalah:memberikan sifat kewanitaan (pinggul yang besar, payudara yang besar, dll